Page 145 - Profil Kesehatan Jateng 2020_Neat
P. 145
Masyarakat yang didukung oleh pemerintah dan berbagai pihak seperti LSM,
swasta, perguruan tinggi, media, dan organisasi sosial lainnya merupakan pelaku
utama STBM. Dukungan yang diberikan meliputi pengembangan kapasitas,
pengembangan pilihan teknologi, memfasilitasi pengembangan mekanisme jejaring
pemasaran, pengembangan media, fasilitasi pemicuan, dan pertemuan-pertemuan
pembelajaran antar pihak. Berbagai dukungan tersebut telah terbukti mampu
meningkatkan kemandirian masyarakat dalam membangun sarana sanitasi sesuai
kemampuan. STBM digunakan sebagai sarana pemerintah dalam pencapaian akses
sanitasi menuju universal access pada akhir tahun 2019.
Mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2014, strategi
penyelenggaraan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) meliputi 3 (tiga)
komponen yang saling mendukung satu dengan yang lain, yang disebut dengan 3
Komponen Sanitasi Total adalah sebagai berikut.
1. Penciptaan lingkungan yang kondusif (enabling environment)
Tujuan: menciptakan lingkungan yang mendukung melalui sinergi lintas sektor dan
lintas program, penguatan-penguatan melalui regulasi yang mendukung
pelaksanaan STBM, dan membangun mekanisme pembelajaran antar daerah.
2. Peningkatan kebutuhan sanitasi (demand creation)
Tujuan: meningkatkan kebutuhan masyarakat terhadap sarana sanitasi yang
dilakukan melalui kegiatan pemicuan, monitoring, dan penggunaan media
komunikasi perubahan perilaku.
3. Peningkatan penyediaan akses sanitasi (supply improvement)
Tujuan: meningkatkan penyediaan sarana sanitasi dengan pilihan yang bervariasi
dan terjangkau masyarakat secara luas.
Jumlah desa/kelurahan yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
adalah jumlah kumulatif desa/kelurahan yang terverifikasi melaksanakan STBM.
Akumulasi jumlah desa/kelurahan yang terverifikasi sebagai desa/kelurahan
melaksanakan STBM adalah desa/kelurahan yang memenuhi kriteria sebagai berikut.
1. Telah dilakukan pemicuan STBM (upaya untuk menuju perubahan perilaku
masyarakat yang higienis dan saniter melalui pemberdayaan masyarakat dengan
metode partisipatori berprinsip pada pendekatan CLTS.
2. Telah memiliki natural leader (anggota masyarakat baik individu maupun kelompok
masyarakat yang memotori gerakan STBM di masyarakat tersebut).
3. Telah memiliki Rencana Kerja Masyarakat (RKM).
Capaian desa yang melaksanakan STBM di Provinsi Jawa Tengah pada tahun
2020 sebesar 99,2 persen atau sebanyak 8.491 desa.
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020 127

