Page 92 - Profil Kesehatan Jateng 2020_Neat
P. 92
yang mendapatkan imunisasi DPT/HB1 pada awal pemberian imunisasi, namun
tidak mendapatkan imunisasi campak, disebut angka drop out imunisasi
DPT/HB1-Campak. Indikator ini diperoleh dengan menghitung selisih
penurunan cakupan imunisasi Campak terhadap cakupan imunisasi DPT/HB1.
Drop out rate DPT/HB1-Campak diharapkan tidak melebihi 5%. Batas
maksimal tersebut telah berhasil dipenuhi. vaksin Campak-MR merupakan
vaksin yang baru masuk ke dalam imunisasi rutin sehingga masih ada keraguan
dari orangtua untuk memberikan vaksin MR kepada anaknya. Namun demikian
angka drop out ini masih termasuk drop out kecil karena masih di bawah angka
5%. Tren dalam 4 tahun terakhir dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 5.35
Angka Drop Out Imunisasi DPT/HB1-Campak pada Bayi
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 – 2020
2.00
1.80
1.50
1.00 1.00 1.00
0.50
0.00
2017 2018 2019 2020
-0.50
-1.00
-1.10
-1.50
Sumber: Buku saku kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020.
c. Desa/Kelurahan UCI (Universal Child Immunization)
Sebagai salah satu indikator keberhasilan program imunisasi adalah
pencapaian cakupan tinggi dan merata berupa pencapaian Universal Child
Immunization (UCI) yang berdasarkan indikator cakupan imunisasi dasar
lengkap (IDL) yang meliputi HB0 1 kali, BCG 1 kali, DPT-HB-Hib 3 kali, Polio 4
kali dan campak 1 kali pada bayi usia 1 tahun dengan cakupan minimal 85
persen dari jumlah sasaran bayi di desa. Cakupan UCI desa di Jawa Tengah
tahun 2020 mencapai 99.85 persen. Dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah
yang belum mencapai UCI desa 100 persen pada tahun 2020 ada empat
kabupaten yaitu Karanganyar (satu desa), Temanggung (satu desa), Tegal (8
desa) dan Kota Surakarta (tiga desa).
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020 74

