Page 25 - INFOKES
P. 25
[Type text]
Riset MEDIA
INFORMASI KESEHATAN
Pengaruh Efektivitas Pijat Oksitosin terhadap Involusi Uteri dan
Produksi Asi pada Ibu Post Partum di Kecamatan Kaliwungu
Kabupaten Kendal
*Sri Rahayu, *Desi Wijayanti ED,*Aris Sugiharto
* Akbid Uniska Kendal
** Dinkes Prov Jateng
Perdarahan merupakan penyebab kematian ibu di Indonesia. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menurunkan kematian ibu yang
salah satunya dilakukan di Jawa Tengah dengan program pendampingan ibu hamil (continuty of care/ CoC model). Mencegah
perdarahan post partum bisa dengan pemberian oksitosin, pemberian oksitosin bisa berupa oral intranasal, intramusculer, maupun
dengan pemijatan yang merangsang keluarnya hormon oksitosin. Hormon oksitosin dapat menimbulkan kontraksi uterus dan
membantu produksi ASI. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh efektivitas pijat oksitosin terhadap involusi uteri dan produksi
ASI pada ibu post partum. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan 43 ibu postpartum diberikan perlakuan dan
43 ibu post partum sebagai kontrol. Sebagian responden produksi ASI meningkat pada responden yang dilakukan pemijatan dibuktikan
dengan kenaikan berat badan dari berat badan lahir. Sedangkan involusi uteri menunjukan responden pada kelompok kontrol
mengalami proses involusi tidak normal (37,2%) dan sisanya mengalami involusi normal. Kelompok intervensi menunjukkan proses
involusi normal (62,8%) dan sisanya mengalami proses involusi tidak normal dibuktikan dengan penurunan tinggi fundus uteri sesuai
teori. Pada ibu post partum yang dilakukan intervensi didapatkan hasil involusi uteri nomal dan produksi ASI meningkat sehingga ibu
dapat memberikan ASI secara Eksklusif.
Kata Kunci: Pijat Oksitosin, involusi uteri, produksi ASI, Ibu post partum
penelitian Khairani. L, (2013) dari Lun,et al, (2002)
Pendahuluan menjelaskan bahwa perawatan pemijatan berulang bisa
Indonesia telah menetapkan target penurunan Angka meningkatkan produksi hormon oksitosin. Efek dari pijat
Kematian Ibu (AKI) menjadi 306 per 100.000 Kelahiran Hidup oksitosin itu sendiri bila dilihat reaksinya setelah 6-12 jam
dan Angka Kematian Bayi (AKB) 24 per 1000 Kelahiran pada pemijatan. Salah satu upaya yang bisa merangsang hormone
tahun 2019. Sedangkan menurut Survey Demografi dan prolaktin dan oksitosin adalah melakukan pemijatan oksitosin.
Kesehatan Indonesia (SDKI, 2012) Angka Kematian Ibu (Suryani.E, 2013). Selain pemberian dan pemijatan oksitosin
terdapat 359 per 100.000 Kelahiran Hidup. Terlihat Angka dapat sebagai pencegah terjadinya perdarahan juga dapat
Kematian Ibu dimasih diatas target pada tahun 2019. (Badan membantu meningkatkan produksi ASI.
Pusat Statistik, 2013). Pijat Oksitosin adalah suatu tindakan pemijatan tulang
Angka Kematian Ibu di Provinsi Jawa Tengah dari tahun belakang mulai dari costa ke 5–6 sampai scapula akan
2010-2014 mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu mempercepat kerja syaraf para simpatis untuk menyampaikan
dari 104,97/100.000-126,55/100.000 (Dinkes Jateng, 2016). perintah ke otak bagian belakang sehingga oksitosin keluar.
Provinsi Jawa Tengah dari tahun ke tahun sudah melakukan Hormon oksitosin berguna untuk memperkuat dan mengatur
berbagai upaya dalam menurunkan kasus kematian ibu namun kontraksi uterus mengompresi pembuluh darah dan membantu
kenyataannya upaya tersebut belum mampu menurukan Angka hemostasis ibu sehinggga mengurangi kejadian atonia uteri
Kematian Ibu, untuk itu dilakukan terabosan dalam melakukan terutama pada persalinan lama. Kontraksi uterus yang kuat akan
upaya pendampingan ibu hamil sampai masa nifas secara terus mengakibatkan proses involusi uteri menjadi lebih bagus.
menerus. (Khairani.L, 2013).
Salah satunya dengan metode pendampingan setiap
ibu hamil (Continuty of Care/CoC model) (Dinkes Jateng, 2015).
Di Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal kejadian Tujuan Penelitian
kematian ibu pada tahun 2014 berjumlah 120/100.000 Kelahiran Tujuan Penelitian adalah mengetahui pengaruh
Hidup dan pada tahun 2015 149/100.000 Kelahiran Hidup yang efektivitas pijat oksitosin terhadap involusi uteri dan produksi ASI
salah satu penyebabnya oleh perdarahan terdiri dari 6 orang ibu pada ibu post partum di Kecamatan Kaliwungu Kebupaten
meninggal dengan perdarahan post partum. Sedangkan di Kendal.
Kecamatan Kaliwungu pada tahun 2014 terdapat 1 (Satu) ibu
yang meninggal karena retensio placenta dan pada tahun 2015 Metode Penelitian
terdapat 5 (lima) kematian ibu yang kejadiannya pada ibu nifas. Dalam penelitian ini memakai jenis kuantitatif dengan
Rata–rata kejadian dikarenakan perdarahan post partum. menggunakan desain quasi Eksperimen. Waktu dan tempat
Kejadian kematian ibu berada di rumah sakit setelah dirujuk dari penelitian pada bulan Agustus – September 2016 di Kecamatan
Bidan Praktek Mandiri. Kaliwungu Kabupaten Kendal. Populasi adalah ibu post partum
Upaya pencegahan perdarahan post partum dapat yang melahirkan normal pada tahun 2015 di Kecamatan
dilakukan semenjak persalinan kala 3 dan 4 dengan pemberian Kaliwungu yang berjumlah 709 orang. Sampel dengan teknik
oksitosin. non probability sampling dengan cara purposive sampling
Oksitosin dapat diperoleh dengan berbagai cara baik
melalui oral, intranasal, intramusculer, maupun dengan menggunakan rumus perhitungan Minimal Sampel Size
pemijatan yang merangsang keluarnya hormon oksitosin. (Lemeshow).
INFOKES EDISI 37, DESEMBER 2017

