Page 84 - Profil Kesehatan Jateng 2020_Neat
P. 84
tingkat permasalahan kesehatan balita, tingkat pelayanan KIA/Posyandu, tingkat
keberhasilan program KIA/Posyandu dan kondisi sanitasi lingkungan.
Gambar 5.25
Angka Kematian Balita Menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020
Kab.Rembang 17.5
Kota Magelang 16.7
Kab.Grobogan 15.7
Kab.Temanggung 13.8
Kab.Banjarnegara 13.2
Kab.Kendal 12.4
Kab.Purworejo 12.3
Kab.Batang 11.6
Kab.Brebes 11.4
Kota Salatiga 10.9
Kab.Klaten 10.9
Kota Tegal 10.9
Kota Pekalongan 10.7
Kab.Blora 10.1
Kab.Wonosobo 9.8
Kab.Karanganyar 9.6
Kab.Pati 9.6
Kab.Kudus 9.3
Kab.Purbalingga 9.3
Kab.Semarang 9.0
JAWA TENGAH 9.0
Kab.Banyumas 9.0
Kab.Sukoharjo 8.9
Kab.Boyolali 8.5
Kab.Pekalongan 8.5
Kab.Sragen 8.3
Kab.Kebumen 7.8
Kab.Tegal 7.7
Kab.Wonogiri 7.1
Kota Semarang 7.0
Kab.Demak 5.8
Kab.Pemalang 5.7
Kab.Magelang 5.3
Kab.Cilacap 5.1
Kab.Jepara 4.8
Kota Surakarta 1.5
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
Sumber : Data Program Kesga Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020
AKABA Provinsi Jawa Tengah tahun 2020 sebesar 9,0 per 1.000 kelahiran
hidup. Kabupaten/kota dengan AKABA tertinggi adalah Rembang yaitu 17,5 per 1.000
kelahiran hidup, diikuti Kota Magelang (16,7 per 1.000 kelahiran hidup), dan Grobogan
(15,7 per 1.000 kelahiran hidup). Kabupaten/kota dengan AKABA paling rendah adalah
Kota Surakarta sebesar 1,5 per 1.000 kelahiran hidup.
Sebesar 21,7 persen kematian balita di Provinsi Jawa Tengah tahun 2020
disebabkan karena BBLR. Penyebab kematian balita secara lengkap dapat dilihat di
gambar 5.26 berikut ini.
Gambar 5.26
Proporsi Penyebab Kematian Anak Balita di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020
Asfiksia; 14.5%
BBLR; 21.7%
sepsis; 1.4%
Kelainan Bawaan; 8.1%
Pneumonia; 3.7%
Diare; 3.0%
Kelainan Syaraf; 0.3%
kelainan saluran cerna; 0.5%
Sebab Lain; deman; 0.7%
46.0% difteri; 0.1%
Sumber : Data Program Kesga Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020 66

