Page 47 - Profil Kesehatan Jawa tengah 2022
P. 47
sehingga pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing posyandu akan
berbeda.
Gambar 3.11
Persentase Posyandu Menurut Strata
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018 – 2022
50,0% 47,6%
37,9% 39,6%
40,0% 34,3%
41,5% 39,1% 39,2% 39,2%
30,5%
30,0% 37,3%
20,0% 24,1% 23,0%
19,7% 18,6%
10,0% 13,8%
4,0% 3,7% 3,2% 2,6% 1,2%
0,0%
2018 2019 2020 2021 2022
Pratama Madya Purnama Mandiri
Sumber: Seksi PKPM Dinkes Prov Jateng
Berdasarkan data dari Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat, jumlah posyandu mengalami peningkatan dari 49.705 pada tahun
2021 menjadi 49.883 pada tahun 2022. Posyandu yang mencapai Strata Mandiri
tahun 2022 sebesar 47,6 persen meningkat dibandingkan tahun 2021 yang
sebesar 39,6 persen. Dari gambar 3.11 terlihat bahwa terjadi penurunan jumlah
posyandu pratama, madya dan purnama, sedangkan jumlah posyandu mandiri
semakin meningkat. Posyandu strata mandiri cenderung meningkat, hal tersebut
dapat terjadi seiring dengan dikembangkannya Posyandu Model (Kegiatan
Posyandu yang sudah diintegrasikan dengan minimal satu kelompok kegiatan
yang sesuai dengan karakteristik daerah, misal kegiatan BKB, PAUD, UP2K).
Sehingga secara tidak langsung kegiatan integrasi tersebut dapat mempengaruhi
pencapaian indikator proses maupun indikator output posyandu.
Pada tahun 2022 sebanyak 42.383 atau sekitar 85,0 persen posyandu di
Jawa Tengah merupakan posyandu aktif. Posyandu Aktif adalah Posyandu yang
memenuhi kriteria sebagai berikut:
a) Melakukan kegiatan rutin posyandu minimal 8 kali/tahun yaitu melakukan
kegiatan hari buka layanan posyandu minimal 8 kali/tahun dalam bulan
berbeda, baik hari buka posyandu maupun kunjungan rumah/kegiatan
mandiri/janji temu ke fasyankes.
b) Posyandu memiliki kader minimal 5 orang disahkan dengan surat keputusan
Kepala Desa/Lurah
c) Sebanyak 3 dari 4 layanan di posyandu memenuhi cakupan minimal 50%
sasaran sebanyak 8 bulan dalam satu tahun, yaitu: Gizi, KIA, KB, dan
Imunisasi.
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2022 29