Page 133 - Profil Kesehatan Jawa tengah 2022
P. 133
b. Pengobatan Malaria
Pengobatan malaria secara efektif dilakukan dengan pemberian ACT
(Artemicin-based Combination Therapy) pada 24 jam pertama pasien panas
dan obat harus diminum habis. Persentase pengobatan ACT masuk dalam
indikator prioritas dengan target sebesar 90 persen. Tahun 2022, sebanyak 23
Kabupaten/ Kota memiliki persentase pengobatan di atas 90 persen yang
artinya telah memenuhi target yang telah ditetapkan. Sementara ada 10
Kabupaten/ Kota yang tidak ditemukan kasus malaria yaitu Kota Tegal, Kota
Pekalongan, Kota Surakarta, Kota Magelang, Kab. Brebes, Kab. Pemalang,
Kab. Pekalongan, Kab. Demak, Kab.Rembang, dan Kab. Purbalingga.
Gambar 7.22
Persentase Pengobatan Standar Menurut Kabupaten/ Kota
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2022
Kota Semarang 100,0
Kota Salatiga 100,0
Kab.Batang 100,0
Kab.Kendal 100,0
Kab.Temanggung 100,0
Kab.Semarang 100,0
Kab.Jepara 100,0
Kab.Kudus 100,0
Kab.Pati 100,0
Kab.Blora 100,0
Kab.Grobogan 100,0
Kab.Sragen 100,0
Kab.Karanganyar 100,0
Kab.Sukoharjo 100,0
Kab.Klaten 100,0
Kab.Boyolali 100,0
Kab.Magelang 100,0
Kab.Wonosobo 100,0
Kab.Purworejo 100,0
Kab.Kebumen 100,0
Kab.Banjarnegara 100,0
Kab.Banyumas 100,0
Kab.Cilacap 100,0
JAWA TENGAH 93,7
Kab.Tegal 73,7
Kab.Wonogiri 14,3
0 20 40 60 80 100 120
Sumber : Data Program Malaria Provinsi Jawa Tengah Tahun 2022
c. Angka Kematian Malaria
Untuk menjamin kasus malaria tetap rendah diperlukan upaya-upaya
untuk mempertahankan kasus supaya tidak meningkat kembali seperti
penemuan dini dan tatalaksana kasus yang tepat. Kasus malaria import di
daerah reseptif yang terlambat ditangani sangat potensial untuk terjadinya
penularan lokal (indigenous) bahkan peningkatan kasus atau KLB. Pada tahun
2022 ditemukan satu kasus kematian akibat Malaria di Purworejo, sehingga
CFR Malaria di Jawa Tengah tahun 2022 sebesar 0,1 persen.
3. Filariasis
Filariasis adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing
filaria dan ditularkan melalui nyamuk. Di Indonesia, cacing filaria terdiri dari tiga
spesies yaitu Wuchereria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori. Penyakit ini
menginfeksi jaringan limfe (getah bening). Filariasis menular melalui gigitan
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2022 115

