Page 126 - Profil Kesehatan Jawa tengah 2022
P. 126

melalui fekal-oral. Gejala awal yang terjadi adalah demam, kelelahan, sakit kepala,
                         muntah,  kekakuan  pada  leher,  dan  nyeri  pada  tungkai.  1  dari  200  infeksi
                         menyebabkan  kelumpuhan  permanen  (biasanya  di  bagian  tungkai).  Diantara

                         mereka yang lumpuh, 5 persen hingga 10 persen akan berakhhir pada kematian
                         karena kelumpuhan terjadi pada otot-otot pernapasan mereka.
                                KLB  polio  akibat  VDPV  bisa  terjadi  di  mana  saja  bila  cakupan  imunisasi

                         polio rendah selama bertahun-tahun. Untuk menghindari kasus serupa, imunisasi
                         polio harus dijaga tetap tinggi (lebih dari 95 persen anak diimunisasi) dan merata,

                         dan semua kasus lumpuh layuh mendadak (AFP) harus ditemukan secara dini dan
                         dilaporkan.  Penemuan  adanya  transmisi  virus  polio  liar  dapat  dilakukan  melalui
                         surveilans  AFP,  dimana  semua  kasus  lumpuh  layuh  akut  pada  anak  usia  <15

                         tahun  (yang  merupakan  kelompok  rentan  terhadap  penyakit  polio)  diamati.
                         Surveilans AFP merupakan indikator sensitivitas deteksi virus polio liar. Surveilans

                         AFP  juga  penting  untuk  dokumentasi  mengenai  tidak  adanya  virus  polio  liar
                         sebagai syarat sertifikasi bebas polio. Kasus lumpuh layuh akut yang diduga kasus
                         polio  sampai  dibuktikan  dengan  pemeriksaan  laboratorium  bukan  kasus  polio

                         adalah definisi dari nonpolio AFP. Kementerian Kesehatan menetapkan non polio
                         AFP rate minimal 2/100.000 populasi penduduk usia <15 tahun.
                                Pada  tahun  2022,  non  polio  AFP  rate  di  Provinsi  Jawa  Tengah  sebesar

                         5,9/100.000  populasi  penduduk  <15  tahun.  Hal  itu  berarti  angka  ini  sudah
                         mencapai standar minimal penemuan. Non polio AFP rate tahun 2022 meningkat
                         dibandingkan tahun 2021 yang sebesar 2,6/100.000 penduduk <15 tahun.

                                                            Gambar 7.14
                               AFP Rate Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2022
                                          Kab.Blora                                      14,3
                                        Kota Salatiga                             11,9
                                        Kab.Cilacap                              11,6
                                      Kab.Banyumas                             10,8
                                      Kota Semarang                          10,0
                                         Kab.Demak                           9,9
                                       Kab.Sukoharjo                        9,7
                                         Kab.Kudus                          9,6
                                     Kab.Temanggung                        9,2
                                         Kab.Batang                       8,9
                                      Kota Magelang                      8,6
                                     Kab.Karanganyar                    8,3
                                           Kab.Pati               6,1
                                      Kab.Purbalingga             6,0
                                      JAWA TENGAH                 5,9
                                       Kab.Rembang                5,8
                                         Kab.Jepara               5,8
                                       Kab.Grobogan              5,4
                                       Kab.Purworejo            5,0
                                         Kab.Brebes            4,6 4,9
                                         Kab.Klaten
                                        Kab.Boyolali         4,2
                                       Kab.Magelang          3,9
                                       Kab.Semarang          3,8
                                      Kab.Wonosobo         3,4
                                         Kota Tegal        3,1
                                         Kab.Kendal       3,1
                                         Kab.Sragen       2,9
                                          Kab.Tegal       2,8
                                     Kota Pekalongan      2,7
                                       Kab.Kebumen       2,6
                                     Kab.Banjarnegara   2,1
                                       Kab.Pemalang     2,0
                                      Kab.Pekalongan  0,5  1,7
                                        Kab.Wonogiri
                                       Kota Surakarta  0,0
                                                 0    2    4     6    8    10   12    14   16
                                Sumber : Program Surveilens dan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2022
                  Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2022                                   108
   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131