Page 126 - Profil Kesehatan Jateng 2021
P. 126
Gambar 6.30
Persentase Pelayanan Kesehatan Penderita DM
Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
Kab.Banyumas 109,4
Kab.Purbalingga 107,0
Kab.Klaten 102,1
Kab.Karanganyar 100,1
Kota Pekalongan 100,0
Kota Semarang 100,0
Kota Surakarta 100,0
Kota Magelang 100,0
Kab.Demak 100,0
Kab.Kudus 100,0
Kab.Banjarnegara 100,0
Kab.Kebumen 99,3
Kab.Blora 98,5
Kab.Cilacap 98,4
Kab.Rembang 98,4
Kota Tegal 98,1
Kab.Sukoharjo 96,9
Kab.Boyolali 96,6
Kab.Kendal 95,9
Kab.Batang 94,7
Kab.Wonosobo 94,2
Kab.Semarang 92,4
Kab.Purworejo 91,6
JAWA TENGAH 91,5
Kab.Temanggung 89,4
Kab.Wonogiri 89,1
Kab.Pekalongan 88,9
Kab.Grobogan 88,1
Kab.Sragen 86,6
Kab.Jepara 86,1
Kab.Magelang 84,5
Kab.Tegal 74,5
Kab.Brebes 70,4
Kota Salatiga 67,7
Kab.Pati 60,6
Kab.Pemalang 54,3
0 20 40 60 80 100 120
Sumber: Seksi P2PTM Dinkes Prov Jateng dan Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2021
4. Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara
Kanker payudara dan kanker leher rahim merupakan kanker tertinggi di
dunia maupun di Indonesia. Kedua kanker di atas menjadi salah satu masalah
utama pada kesehatan perempuan di dunia, terutama pada negara bekembang
yang mempunyai sumber daya terbatas seperti di Indonesia. Pengendalian kanker,
khususnya kanker payudara dan kanker leher rahim, dikembangkan melalui
program deteksi dini (skrining). Program ini dilakukan dengan metode Inspeksi
Visual dengan Asam Asetat (IVA) dan krioterapi untuk IVA positif untuk kanker leher
rahim. Sedangkan untuk kanker payudara dilakukan pemeriksaan payudara klinis
(SADANIS) atau Clinical Breast Examination (CBE) dan Periksa Payudara Sendiri
(SADARI).
Jumlah WUS yang melakukan pemeriksaan untuk deteksi dini kanker leher
rahim dan kanker payudara tahun di Jawa Tengah tahun 2021 yang dilaporkan
sebanyak 33.116 WUS atau 0.6 persen dari perempuan usia 30-50 tahun.
Persentase WUS ini masih sangat jauh dari target yang ditetapkan (10 persen).
a. Kanker Leher Rahim
Dari WUS yang dilakukan IVA test, ditemukan IVA positif pada 801
orang (2,4 persen), lebih rendah dari yang ditetapkan oleh Kementerian
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 110