Page 74 - Profil Kesehatan Jateng 2020_Neat
P. 74
Ibu hamil yang di daerah tempat tinggalnya tidak ada bidan atau jauh dari
fasilitas pelayanan kesehatan, menjelang hari taksiran persalinan diupayakan
sudah berada di dekat fasilitas pelayanan kesehatan yaitu di Rumah Tunggu
Kelahiran. Rumah Tunggu Kelahiran adalah suatu tempat atau ruangan yang
berada dekat fasilitas kesehatan (RS, Puskesmas), yang dapat digunakan sebagai
tempat tinggal sementara ibu hamil dan pendampingnya (suami/kader/dukun atau
keluarga) selama beberapa hari, saat menunggu persalinan tiba dan beberapa hari
setelah bersalin.
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan menurut hasil Riskesdas
2018 sebesar 96,9 persen yang berarti hampir sama dengan hasil pencatatan rutin
program kesehatan keluarga yang sebesar 99,9 persen.
Gambar 5.11
Proporsi Persalinan dengan Kualifikasi Tertinggi pada perempuan umur 10-54 tahun
di Provinsi Jawa Tengah, Riskesdas 2018
perawat, 7.2
dukun, 2.4
keluarga/lainnya,
0.6
bidan, 74.5
dr kandungan,
14.8
dr umum, 0.36
Sumber : Riset Kesehatan Dasar 2018, Balitbangkes, Kemenkes RI, 2019
Proporsi terbesar penolong persalinan tertinggi yaitu bidan sebesar 74,5
persen dan dokter kandungan sebesar 14,8 persen. Masih ada sekitar 2,4 persen
yang persalinannya ditolong oleh dukun.
4. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan pada ibu nifas
sesuai standar, yang dilakukan sekurang-kurangnya tiga kali sesuai jadwal yang
dianjurkan, yaitu pada enam jam sampai dengan tiga hari pasca persalinan, pada
hari ke empat sampai dengan hari ke-28 pasca persalinan, dan pada hari ke-29
sampai dengan hari ke-42 pasca persalinan. Masa nifas dimulai dari enam jam
sampai dengan 42 hari pasca persalinan. Jenis pelayanan kesehatan ibu nifas yang
diberikan terdiri dari :
a. pemeriksaan tanda vital (tekanan darah, nadi, nafas, dan suhu);
b. pemeriksaan tinggi puncak rahim (fundus uteri);
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020 56

