Page 116 - Profil Kesehatan Jateng 2020_Neat
P. 116
atas dan mata. Penatalaksanaan kasus kusta yang buruk dapat menyebabkan
kusta menjadi progresif, menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf,
anggota gerak, dan mata.
a. Angka Prevalensi dan Angka Penemuan Kasus Baru (NCDR – New Case
Detection Rate)
Pada tahun 2000 Indonesia telah mencapai status eliminasi kusta
(prevalensi kusta <10 per 100.000 penduduk). Angka prevalensi kusta di
Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2020 sebesar 4,3 kasus per 100.000
penduduk dan angka penemuan kasus baru sebesar 2,5 kasus per 100.000
penduduk. Tren Angka kejadian dapat dilihat pada gambar 6.11.
Gambar 6.11
Angka Penemuan Kasus Baru Kusta di Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2016 – 2020
8
6.7
7 6.0
5.9 6.2 4.6 4.3
PER 100.000 PENDUDUK 5 4 3 2 5.5 5.6 4.3
6
0 1 2.5
2016 2017 2018 2019 2020
Angka penemuan kasus baru kusta per 100.000 penduduk
Angka prevalensi kusta per 100.000 penduduk
Sumber : Data Program Kusta Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020
Pada tahun 2020 dilaporkan 931 kasus baru kusta, lebih sedikit
dibandingkan tahun 2019 yang sebanyak 1.490 kasus. Sebesar 91,4 persen
kasus di antaranya merupakan tipe Multi Basiler (MB). Sedangkan menurut jenis
kelamin, kasus terbanyak terjadi pada perempuan (64,7 persen).
b. Angka Cacat Tingkat 2
Pengendalian kasus kusta antara lain dengan meningkatkan deteksi
kasus sejak dini. Indikator yang digunakan untuk menunjukkan keberhasilan
dalam mendeteksi kasus baru kusta secara dini adalah angka cacat tingkat 2.
Pada tahun 2020 angka cacat tingkat 2 penderita kusta di Provinsi Jawa Tengah
adalah sebesar 2,0 per 1.000.000 penduduk, menurun dibandingkan dengan
angka cacat tingkat 2 tahun 2019 yang mencapai 3,9 per 1.000.000 penduduk.
Hal tersebut menggambarkan kegiatan penemuan kasus semakin ke arah dini
dan keterlambatan kasus dapat dicegah.
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020 98

