Page 109 - Profil Jateng 2018 cetak
P. 109

mencegah dan mengurangi kejadian kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat PD3I
                      yang diperkirakan 2 hingga 3 juta kematian tiap tahunnya.
                             Proses perjalanan penyakit diawali ketika virus/bakteri/protozoa/jamur, masuk

                      ke  dalam  tubuh.  Setiap  makhluk  hidup  yang  masuk  ke  dalam  tubuh  manusia  akan
                      dianggap benda asing oleh tubuh atau yang disebut dengan antigen. Secara alamiah
                      sistem  kekebalan  tubuh  akan  membentuk  zat  anti  yang  disebut  antibodi  untuk

                      melumpuhkan antigen. Pada saat pertama kali antibodi berinteraksi dengan antigen,
                      respon yang diberikan tidak terlalu kuat. Hal ini disebabkan antibodi belum mengenali

                      antigen.  Pada  interaksi  antibodi-antigen  yang  kedua  dan  seterusnya,  sistem
                      kekebalan  tubuh  sudah  mengenali  antigen  yang  masuk  ke  dalam  tubuh,  sehingga
                      antibodi yang terbentuk lebih banyak dan dalam waktu yang lebih cepat.

                             Proses pembentukan antibodi untuk melawan antigen secara alamiah disebut
                      imunisasi  alamiah.  Sedangkan  program  imunisasi  melalui  pemberian  vaksin

                      merupakan upaya menstimulasi sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi
                      dalam  upaya  melawan  penyakit  tertentu  dengan  melumpuhkan  antigen  yang  telah
                      dilemahkan yang berasal dari vaksin.

                             Program  imunisasi  merupakan  salah  satu  upaya  untuk  memberikan
                      perlindungan  kepada  penduduk  terhadap  penyakit  tertentu.  Program  imunisasi
                      diberikan  kepada  populasi  yang  dianggap  rentan  terjangkit  penyakit  menular,  yaitu

                      bayi, balita, anak-anak, wanita usia subur, dan ibu hamil.
                     1.  Cakupan Imunisasi pada Bayi
                                 Upaya untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan, dan kematian bayi

                         serta  anak  balita  dilaksanakan  program  imunisasi  baik  program  rutin  maupun
                         program tambahan/suplemen untuk penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan

                         imunisasi  (PD3I)  seperti  TBC,  Difteri,  Pertusis,  Tetanus,  Polio,  Hepatitis  B,  dan
                         Campak. Bayi seharusnya mendapat imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari HB
                         0-7 hari 1 kali,  BCG 1 kali, DPT-HB-Hib 3 kali, Polio 4 kali, dan campak 1 kali.

                         Mulai  tahun  2014  untuk  imunisasi  rutin  selain  pada  bayi  juga  pemberian  pada
                         anak  batita  yaitu  umur  18  bulan  diberikan  imunisasi  DPT-HB-Hib  dan  imunisasi

                         campak.
                                 Selain  pemberian  imunisasi  rutin,  program  imunisasi  juga  melaksanakan
                         program  imunisasi  tambahan/suplemen  yaitu  Bulan  Imunisasi  Anak  Sekolah
                         (BIAS)  DT,  BIAS  Campak  yang  diberikan  pada  semua  usia  kelas  I

                         SD/MI/SDLB/SLB, sedangkan BIAS TT diberikan pada semua anak usia kelas II
                         dan III SD/MI/SDLB/SLB, Backlog Fighting (melengkapi status imunisasi).






                  Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018                                    93
   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114