Page 94 - Profil Kesehatan Jateng 2021
P. 94

3.  Penimbangan Balita
                                Deteksi  dini  kasus  gizi  kurang  dan  gizi  buruk  dapat  dilakukan  melalui
                         penimbangan  balita.  Dengan  rutin  menimbang  balita,  maka  pertumbuhan  balita

                         dapat dipantau secara intensif. Hal ini dimaksudkan apabila berat badan anak tidak
                         naik atau jika ditemukan penyakit, dapat segera dilakukan upaya pemulihan dan
                         pencegahan,  agar  tidak  menjadi  gizi  kurang  atau  gizi  buruk.  Semakin  cepat

                         ditemukan,  kasus  gizi  kurang  atau  gizi  buruk  akan  semakin  cepat  ditangani.
                         Penanganan yang cepat dan tepat sesuai tata laksana kasus anak gizi kurang atau

                         gizi buruk akan mengurangi risiko kematian sehingga angka kematian akibat gizi
                         buruk dapat ditekan.
                                Jumlah balita ditimbang di Posyandu merupakan data indikator terpantaunya

                         pertumbuhan balita melalui pengukuran perubahan berat badan setiap bulan sesuai
                         umur.  Secara  kuantitatif  indikator  balita  ditimbang  menjadi  indikator  pantauan

                         sasaran  (monitoring  covered),  sedangkan  secara  kualitatif  merupakan  indikator
                         cakupan  deteksi  dini  (surveillance  covered).  Semakin  besar  persentase  balita
                         ditimbang semakin tinggi capaian sasaran balita yang terpantau pertumbuhannya,

                         dan semakin besar peluang masalah gizi bisa ditemukan secara dini. Dalam ruang
                         lingkup  yang  lebih  luas  balita  di  timbang  (D/S)  merupakan  gambaran  dari
                         keterlibatan masyarakat dalam mendukung kegiatan pemantauan pertumbuhan di

                         Posyandu.  Kehadiran  balita  di  Posyandu  merupakan  hasil  dari  akumulasi  peran
                         serta ibu, keluarga, kader, dan seluruh komponen masyarakat dalam mendorong,
                         mengajak, memfasilitasi, dan mendukung balita agar ditimbang di Posyandu untuk

                         dipantau pertumbuhannya. Dengan demikian indikator D/S dapat dikatakan sebagai
                         indikator partisipasi masyarakat dalam kegiatan Posyandu.

                                                            Gambar 5.44
                                Cakupan Balita Ditimbang di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 – 2021
                                90,0%

                                80,0%
                                          83,6%        82,6%       84,7%
                                70,0%                                                        78,5%
                                60,0%                                           65,9%
                                50,0%
                                40,0%
                                30,0%
                                20,0%
                                10,0%
                                 0,0%
                                          2017         2018         2019         2020        2021

                            Sumber: Data Profil Kabupaten/ Kota dan Program Gizi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021.



                  Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021                                   78
   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99