Page 91 - Profil Kesehatan Jateng 2021
P. 91
C. GIZI
1. Inisiasi Menyusu Dini dan Pemberian ASI Eksklusif
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dilakukan dengan cara meletakkan bayi
secara tengkurap di dada atau perut ibu sehingga kulit bayi bersentuhan pada
kulit ibu yang dilakukan sekurang-kurangnya satu jam segera setelah lahir. Jika
kontak tersebut terhalang oleh kain atau dilakukan kurang dari satu jam maka
dianggap belum sempurna dan tidak melakukan IMD.
Air Susu Ibu (ASI) eksklusif berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 33
Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif adalah ASI yang diberikan
kepada bayi sejak dilahirkan selama enam bulan, tanpa menambahkan dan/atau
mengganti dengan makanan atau minuman lain (kecuali obat, vitamin, dan
mineral). ASI mengandung kolostrum yang kaya akan antibodi karena
mengandung protein untuk daya tahan tubuh dan bermanfaat untuk mematikan
kuman dalam jumlah tinggi sehingga pemberian ASI eksklusif dapat mengurangi
risiko kematian pada bayi. Kolostrum berwarna kekuningan yang dihasilkan pada
hari pertama sampai dengan hari ketiga. Hari keempat sampai hari kesepuluh ASI
mengandung immunoglobulin, protein, dan laktosa lebih sedikit dibandingkan
kolostrum tetapi lemak dan kalorinya lebih tinggi dengan warna susu yang lebih
putih. Selain mengandung zat makanan, ASI juga mengandung enzim tertentu
yang berfungsi sebagai zat penyerap yang tidak akan menganggu enzim lain di
usus.
Persentase pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan di Jawa Tengah
pada tahun 2021 sebesar 72,5 persen, meningkat bila dibandingkan persentase
pemberian ASI eksklusif tahun 2020 yaitu 67,3 persen. Tren persentase pemberian
ASI eksklusif tahun 2017–2021 cenderung meningkat.
Gambar 5.40
Cakupan Pemberian ASI Eksklusif di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017-2021
80 72,5
65,6 66,0 67,3
70
54,4
60
50
40
30
20
10
0
2017 2018 2019 2020 2021
Sumber: Program Kesga & Gizi dan Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota Tahun 2021
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 75