Page 87 - Profil Kesehatan Jawa tengah 2022
P. 87
(AKABA). Tren angka kematian neonatal, bayi dan balita dari tahun ke tahun dapat
dilihat pada gambar 6.20 di atas.
Jumlah kematian balita pada tahun 2022 sebanyak 4.699 kematian balita,
meningkat dibandingkan tahun 2021 yang sebanyak 4.545 kematian. Dari seluruh
kematian balita, 59,25 persen diantaranya terjadi pada masa neonatal (2.784
kematian). Sementara itu, kematian pada masa post neonatal (usia 29 hari-11 bulan)
sebesar 26,39 persen (1.240 kematian) dan kematian anak balita (usia 12-59 bulan)
sebesar 14,36 persen (675 kematian).
Gambar 6.21
Proporsi Penyebab Kematian Neonatal di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2022
Covid-19 0,39% BBLR
38,85%
Kelainan Kongenital
17,54%
Infeksi 1,94%
Asfiksia
Lain-lain 25,65%
15,64%
Sumber : Data Program Kesga Provinsi Jawa Tengah Tahun 2022
Penyebab kematian neonatal terbanyak di Jawa Tengah pada tahun 2022
adalah kondisi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sebesar 38,85 persen dan asfiksia
sebesar 25,65 persen. Penyebab kematian lain di antaranya kelainan kongenital,
infeksi, COVID-19, dan lain-lain.
Gambar 6.22
Proporsi Penyebab Kematian Post Neonatal (29 hari-11 bulan)
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2022
Meningitis; 3,4%
Kelainan
Kongenital; … Penyakit Saraf; 1,3%
Demam Berdarah; 2,7%
Diare;
25,4% Tenggelam, Cedera, …
Pneumonia;
32,1% Kondisi Perinatal; 5,3%
Sumber : Data Program Kesga Provinsi Jawa Tengah Tahun 2022
Penyakit infeksi masih merupakan penyebab kematian terbanyak pada masa
post neonatal. Pada tahun 2022, pneumonia dan diare masih menjadi penyebab
kematian terbanyak pada masa post neonatal, yaitu sebesar 32,1 persen kematian
karena pneumonia dan 25,4 persen kematian karena diare. Selain itu, kelainan
kongenital juga menyebabkan kematian sebesar 29,3 persen. Penyebab kematian
lain di antaranya adalah COVID-19, kondisi perinatal, penyakit saraf, meningitis,
demam berdarah, dan lain-lain
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2022 69