Page 95 - Profil Jateng 2018 cetak
P. 95
Kasus tersebut didapatkan dari laporan VCT rumah sakit, laporan rutin
AIDS kabupaten/kota serta Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM).
Peningkatan kasus AIDS ini dikarenakan upaya penemuan atau pencarian
kasus yang semakin intensif melalui VCT di rumah sakit dan upaya
penjangkauan oleh LSM peduli AIDS di kelompok risiko tinggi. Kasus
HIV/AIDS merupakan fenomena gunung es, artinya kasus yang dilaporkan
hanya sebagian kecil yang ada di masyarakat.
Jumlah kematian AIDS tahun 2018 sebanyak 225 kasus, meningkat
dibandingkan kematian tahun 2017 sebanyak 166 kasus, dengan kasus
kematian AIDS tertinggi pada umur 25-49 tahun (162 kasus).
c. Jumlah Kasus Sifilis
Sifilis adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri
spiroset Treponema pallidum sub-spesies pallidum. Rute utama penularannya
melalui kontak seksual, infeksi ini juga dapat ditularkan dari ibu ke janin
selama kehamilan atau saat kelahiran yang menyebabkan terjadinya sifilis
kongenital. Sifilis diyakini telah menginfeksi 12 juta orang di seluruh dunia
pada tahun 1999, dengan lebih dari 90 persen kasus terjadi di negara
berkembang.
Jumlah kasus Sifilis di Jawa Tengah tahun 2018 sebanyak 377 kasus,
meningkat dibandingkan kasus tahun 2017 yang sebanyak 181 kasus.
Berdasarkan kelompok umur, kasus terbanyak terjadi pada kelompok umur 25-
49 tahun 64,99 persen dan kelompok umur 20-24 tahun 28,38 persen.
Berdasarkan jenis kelamin ternyata kasus pada perempuan lebih tinggi
dibandingkan pada laki-laki yaitu sebesar 64,72 persen.
Gambar 6.6
Kasus Sifilis Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018
180 163
150
120
90 74 82
60
33
30 14
2 0 0 0 2 2 5
0
≤ 4 thn 5-14 thn 15-19 thn 20-24 thn 25-49 thn ≥ 50 thn
Laki-laki Perempuan
Sumber : Data Program HIV Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018 79

